Selasa, 01 Desember 2015

Struktur Anatomi Bagian-Bagian Ginjal dan Fungsinya

Unknown


1. Bagian-Bagian Ginjal dan Fungsinya - Secara umum, ginjal terbagi atas 3 bagian antara lain sebagai berikut.. 
  • Korteks (Bagian Luar), adalah bagian luar ginjal yang mengandung kurang lebih 100 juta nefron. Korteks terletak di antara bagian medula ginjal dan kapsul ginjal. Korteks berisi sel-sel ginjal, pembuluh darah, saluran pengumpil kortikal dan tubulus ginjal kecuali lenkung henle karena letaknya berada di medula ginjal. Di dalam Nefron terdiri dari Badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang panjang. Didalam Badan Malphigi terdapat Kapsul Browman yang berupa selaput pipih dan membungkus Glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial dimana dalam glomerulus terdapat kumpulan pembuluh darah halus, berasal dari nadi Ginjal. Tubulus pada badan Malphigi adalah tubulus proksimal yang letaknya dekat dengan Glomerulus, dimana dinding sel tubulus proksimal terdapat mitokondria yang jumlahnya banyak. Selanjutnya tubulus yang kedua yaitu Tubulus Distal yang berada jauh dari Badan Malphigi. Diantara Tubulus Proksimal dan Tubulus Distal dihubungkan oleh lengkung henle 
  • Medula (Sumsum Ginjal), adalah tempat berkumpulnya pembuluh kapiler yang berasal dari kapsul browman. Medula berbentuk renal pyramid atau kerucut. Di dalam Medulla terjadi proses reabsorpsi (tubulus proksimal) dan augmentasi (tubulus distal). Medulla terdapat bagian ginjal yang menghubungkan tubulus proksimal dan tubulus Distal yaitu lengkung henle. Medula renalis berada dekat dengan hilus, dan terlihat seperti garis-garis putih. Setiap piramida renalis memiliki tempat yang menjurung ke arah korteks dan apeksnya bermuara ke dalam kaliks minor sehingga terlihat menimbulkan tonjolan yang disebut sebagai papila renalis yang merupakan dasar dari sinus renalis. Tonjolan masuk ke dalam jaringan korteks pada Jaringan medula dari piramida renalis disebut dengan fascilus  radiatus ferreini. 
  • Pelvis Renalis (Rongga Ginjal), Pelvis Renalis merupakan bagian dari ureter di bagian tubulus proksimal yang terletak di dalam sinus renalis yaitu permukaan ureter. Proksimal pelvis renalis memiliki percabangan kaliks mayor sekitar 2-3, dimana masing-masing kaliks mayor bercabang-cabang lagi menjadi kalik minor yang lebih kecil (1 kalik mayor dapat mencapai 2-6 kaliks minor). Setiap kaliks minor bermuara di papila renalis, gabungan dari 3-4 piramida renalis.  Urine dari Pelvis Renalis akan melewati ureter lalu berakhir ke kandung kemih (vesikula urinaria). Di Kandung kemih urine tersimpan beberapa waktu, lalu dikeluarkan melalui saluran uretra. 
2. Fungsi Ginjal - Secara khusus, fungsi ginjal antara lain sebagai berikut..
  • Sebagai Alat filtrasi zat-zat sisa metabolisme yang berasal dari dalam darah
  • Sebagai alat mempertahankan keseimban cairan dalam tubuh
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang berupa urea, amonia dan kreatinin. 
  • Mengaktifkan vitamin D yang berguna untuk memelihara kadar kalsium darah dan kesehatan tulang
  • Mengendalikan kadar gula dalam darah
  • Sebagai penghasil zat dan hormon
3. Bagian-Bagian Ginjal Luar dan Fungsinya - Secara keseluruhan, bila dilihat dari bagian yang paling luar dan menyeluruh, bagian-bagian ginjal antara lain sebagai berikut..

Strukur Anatomi Bagian-Bagian Ginjal dan Fungsinya
"Gambar :Bagian-Bagian Diluar Ginjal"
  • Kelenjar Adrenal adalah kelenjar yang bertanggung jawab dalam pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin serta kortisol dan hormon adrenal. Kelenjar adrenal merupakan kelenjar yang berbentuk segitiga tepat berada diatas ginjal
  • Ginjal adalah di gambar tersebut terlihat bahwa ginjal berada di dalam perut yang terdiri dari dua buah. 
  • Arteri Ginjal adalah pembuluh nadi yang digunakan untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus
  • Vena Ginjal adalah pembuluh balik yang digunakan/berfungsi untuk membawa darah keluar dari ginjal menuju ke vena cava interior kemudian kembali ke jantung
  • Vena Cava Inferior adalah pembuluh balik besar bawah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki yang mengandung CO2
  • Aorta Pulmonalis adalah arti terbesar di rongga perut kelanjutan dari aorta descendens
  • Ureter adalah saluran yang menghantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih, Ureter berbentuk silinder. 
  • Uterus adalah bagian dari sistem reproduksi manusia (bukan bagian dari ginjal).
  • Kandung Kemih adalah tempat penyimpanan urine dari hasil ginjal sebelum dibuang ke luar tubuh.
  • Uretra adalah saluran pembuangan urine ke lingkungan luar tubuh yang juga menghubungkan kandung kemih. 
4. Struktur Anatomi Bagian-Bagian Dalam Ginjal - Struktur dalam ginjal terbagi atas beberapa bagian antara lain sebagai berikut..

Strukur Anatomi Bagian-Bagian Ginjal dan Fungsinya
"Gambar : Anatomi Bagian-Bagian Dalam Ginjal"
  • Ginjal 
  • Calyces adalah penampung sementara dimana urine berkumpul sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter. Calyces memiliki bentuk seperti cangkir. 
  • Pelvis adalah tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urine sementara yang kemudian dikeluarkan melalui ureter menuju ke kandung kemih lalu melalui uretra, urine keluar ke tubuh
  • Medula, terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramida). Medulaterdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
  • Korteks adalah bagian luar ginjal yang mengandung kurang lebih 100 juta nefron. korteksi terdiri atas badan maphigi yang tersusun atas glomerolus yang diselubungi oleh kapsul browman  dan tubulus atau saluran yang terdiri dari, tubulus proksimal, tubulus distal, tubulus kolektivus.
  • Ureter adalh saluran yang menghantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih, Ureter berbentuk silinder. 
  • Vena Ginjal adalah pembuluh balik yang digunakan/berfungsi untuk membawa darah keluar dari ginjal menuju ke vena cava interior kemudian kembali ke jantung
  • Arteri Ginjal adalah pembuluh nadi yang digunakan untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus
5. Struktur Anatomi Bagian-Bagian Dalam Nefron - Di dalam nefron terdapat bagian-bagian yang sangat penting dalam peran dan fungsi ginjal. Macam-macam bagian nefron antara lain sebagai berikut..
Strukur Anatomi Bagian-Bagian Ginjal dan Fungsinya
"Gambar : Anatomi Bagian-Bagian dalam Nefron"
  • Nefron adalah tempat/wadah dalam penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat  kurang lebih 100 juta nefron. Nefron terdiri atas bagian-bagian seperti glomerulus, kapsul browman, tubulus kontortus proksimal, lengkun henle, tubulus kontortus distal, tubulus kolektivus, 
  • Glomerulus adalah tempat penyaring darah. Di glomerulus menyaring air, glukosa, garam, urea, dan asam amino. Menghasilkan urine primer. 
  • Kapsula Browman adalah pembungkus glomerulus yang semacam kantong/kapsul.
  • Tubulus Konturtus Proksimal adalah tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urine primer yang menyerap asam amino, air, garam, dan glukosa. Menghasilkan urine sekunder.
  • Lengkung Henle adalah sebagai penghubung tubulus proksimal dan tubulus distal.
  • Tubulus Konturtus Distal adalah tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urine sekunder. Menghasilkan urine sesungguhnya.
  • Tubulus Kolektivus adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urine dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju ke kandung kemih. 
6. Proses Pembentukan Urine - Dalam pembentukan urine terdapat berbagai tahap atau bagian-bagian proses yang harus dilewati antara lain sebagai berikut...
a. Filtrasi (Penyaringan)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan Malphigi. Membran glomerulus dan kapsul Browman  bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut yang berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Browman disebut filtrat glomerulus atau rine primer. Dalam urine primer masih terdapat air, glukosa,asam amino, dan garam mineral.  
b. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali) 
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Reabsorbsi menyerap semua gula, asam amino, air, vitamin dan ion.  Reabsorpsi mengambil zat-zat yang masih berguna lalu dimasukkan ke pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi disebut dengan urine sekunder. Urine sekunder mengandung urea, pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urine, dan garam.
c. Augmentasi 
Proses augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal, dimana urine ditembahkan zat sisa seperti, amonia, asam urat, ion hidrogen, dan kreatin dan obat agar tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urine sekunder yang telah ditambahkan zat tersebut disebut dengan Urine sejati. Kemudian, urine disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, kemudian urine menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal yang disebut dengan ureter. Jika kantong kemih sudah penuh, dinding akan tertekan, lalu akan timbul rasa ingin buang air kecil, dan selanjutnya urine keluar ke tubuh melalui saluran uretra (kencing).


7. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jumlah Urine - Jumlah banyak sedikitnya urine dipengaruhi oleh berbagai hal-hal tertentu atau faktor tertentu dalam proses ekskresi antara lain sebagai berikut..
  • Hormon Anti Diuretik (ADH) adalah hormon yang dihasilkan dari kelenjar hipofisis posterior. Jika tubuh menghasilkan ADH yang banyak maka penyerapan tubulus terhadap air akan banyak, sehingga volume urine yang dihasilkan sedikit dan pekat. Sebaliknya jika menghasilkan ADH yang sedikit penyerapan tubulus terhadap air akan sedikit, sehingga ginjal akan menghasilkan urine yang volumenya banyak dan encer. 
  • Jumlah Air yang diminum, Semakin banyak air yang diminul maka urine yang dihasilkan juga banyak. Jumlah konsumsi air putih yang 6 gelas setiap hari. Konsumsi air dapat membersihkan racun-racun dalam tubuh yang masuk ke ginjal.
  • Saraf Ginjal, adanya ransangan pada saraf ginjal mengakibatkan penyempitan duktus eferen sehingga aliran darah yang jika menuju ke glomerulus berkurang yang mengakibatkan proses filtrasi kurang efektif, sehingga volume urine yang dihasilkan jumlahnya sedikit. 
  • Jumlah Hormon Insulin, jika yang dihasilkan hormon insulin jumlahnya sedikit seperti penderita diabetes milits, maka kadar gula dalm darah akan dikeluarkan lewat tubulus dista. Hal ini akan mengganggu proses reabsorpsi air sehingga akan mengeluarkan lebih banyak urine. Hal tersebut merupakan kelainan ginjal pada manusia seperti diabetes militus, albuminuria, nefritis, diabetes insipidus, dan batu ginjal. 
  • Gejolak Emosi dan Strees, strees dapat menimbulkan hasrat ingin buang air kecil akibat kontrraksi kandung kemih dari meningkatnya tekanan darah sehingga darah banyak menuju ke ginjal. 
  • Minuan Alkohol dan Kafein adalah alkohol dapat menghambat dalam pembentukan ADH (anti deuritik hormon). sehingga air kencing yang dihasilkan meningkat.
  • Suhu Lingkungan, disaat suhu panas atau banyak mengeluarkan keringat, konsentrasi air dalam darah turun mengakibatkan sekresi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan sedikit. Sebaliknya disaat suhu udara dingin maka konsentrasi air dalam darah akan naik yang mengalangi sekresi ADH sehingga produyksi urine banyak.

Sistem Pencernaan pada Manusia

Unknown


Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Gambar lengkap sistem pencernaan pada manusia :
gambar pencernaan

A.  Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1.  Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2.  Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia

B.  Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
 Saluran pencernaan manusia

1.  Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :  
a.  Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.

Bagian-bagian gigi
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zatdentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b.  
Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
  1. Rasa asin      —–>  lidah bagian tepi depan
  2. Rasa manis  —–>  lidah bagian ujung
  3. Rasa asam   —–>  lidah bagian samping
  4. Rasa pahit   —–>  lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
letak kepekaan lidah terhadap rasa
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila
c.   Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
  1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
  2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
  3. Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelenjar ludah di dalam mulut
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualismenghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2.    Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Gerak peristalsis dalam kerongkongan
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).

3.     Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak danpilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Struktur lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadipepsinPepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut.
Gerak mengaduk pada lambung.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4.  Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
  1. Usus dua belas jari (duodenum)
  2. Usus kosong (jejenum)
  3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
  1.  Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
  2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein danpepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
  1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
  2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
  3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
  4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
  5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Penampang Usus Halus Manusia
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.


5.  
Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar  berikut ini.
Struktur usus besar
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).


6.  
Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Diberdayakan oleh Blogger.